Acara pembukaan ASEAN Fair di kawasan Nusa Dua, Bali,
Senin (24/10) pagi, diwarnai kejadian menggelikan di depan para Menteri
Pertahanan se-ASEAN, atas bobolnya pengamanan kepresiden. Tiba-tiba saja
seorang tukang kebun yang mengendarai sepeda onthel menembus barikade
pengamanan hingga berada tepat di depan panggung Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono.
Acara pembukaan ASEAN Fair oleh Presiden SBY awalnya berjalan lancar. Namun,
di tengah acara arak-arakan pawai budaya dan aksi akrobat pesawat udara,
terjadilah peristiwa yang memalukan. Pengamanan ring satu Presiden bobol.
Di saat semua tamu dan tim pengamanan yang menjaga ketat acara, termasuk
Pasukan Pengamanan Presiden, tertuju ke atas melihat jalannya akrobatik
pesawat, tiba-tiba seorang bapak tua yang bekerja sebagai tukang kebun di Hotel
Nusa Dua menembus berikade pengamanan hingga masuk tepat di depan panggung
kehormatan Presiden.
Disaksikan tamu undangan, tukang kebun itu langsung diamankan Paspampres dan
ditarik keluar area. Juru Bicara Kepresiden Julian Aldrin Pasha mengatakan
Presiden tidak marah, namun akan tetap memintai penjelasan tim pengamanannya.
Semoga saja insiden tidak dijadikan berita yang berlebihan, karena pada hakekatnya mungkin ini memiliki hikmah, bahwa tidak semua acara kepresidenan harus bersifat tegang dan kaku, meskipun ini berlangsung di hadapan tamu undangan mancanegara t
. Juga memiliki makna lain untuk lebih meningkatkan keamanan, apalagi pertengahan November nanti akan digelar ASEAN Summit
yang akan dihadiri sejumlah kepala negara, termasuk Presiden Amerika Serikat
Barack Obama.(ADO) Liputan6.com
Hasil dari kejadian itu, akhirnya pihak Istana akan mengevaluasi Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) atas
insiden nyelonongnya seorang tukang kebun ke dalam ring satu pengamanan
presiden.
Insiden itu terjadi saat acara pembukaan ASEAN Fair di kompleks Bali Tourism
Development Corporation (BTDC), Nusa Dua, Bali,
Senin (24/10) kemarin. Seorang tukang kebun dengan sepeda onthel
dan karung rumputnya melintas di dekat podium VVIP tempat Presiden dan
para menteri ASEAN duduk.
Juru Bicara Presiden Julian Aldrian Pasha mengatakan kejadian itu hanya
insiden kecil. Masuknya tukang kebun bernama Nyoman Minta itu merupakan
tindakan yang tidak sengaja.
Namun evaluasi tetap akan dilakukan terhadap lingkaran ring 1 Paspamres dan
unsur pengamanan wilayah. Khusus untuk unsur pengamanan wilayah, evaluasi
berada di bawah Kapolda Bali dan Pangdam
Udayana.
Julian berharap masalah ini tidak perlu diperbesarkan. Sementara yang
bersangkutan diperlukan untuk dimintai keterangan kenapa kejadian itu terjadi.
Julian juga menampik bila tukang kebun tersebut ditahan. "Tidak
ditahan," terangnya.
Sementara itu Kapolri Jenderal Timur Pradopo menegaskan polisi tidak menahan
tukang kebun itu. Ia hanya dimintai keterangan seputar masalah yang terjadi.
Termasuk soal jati dirinya. "Yang bersangkutan juga karyawan di sana, kemudian karena
ketidaktahuannya (hingga masuk ring satu Presiden)," jelasnya.
Perkara ini, menurut Kapolri sudah selesai ditangani aparat di tingkat wilayah.
Kejadian ini terjadi sekitar pukul 10.15 Wita, saat atraksi udara yang
memampilkan enam pesawat Jupiter. Perhatian pengunjung termasuk Presiden SBY,
sempat tertuju pada pria yang mengendari sepeda ontel yang melintas itu.
Atas insiden itu, Pangdam IX Udayana Mayjend Leonard dan Kapolda Bali Irjen
Pol Totoy Herawan Indra, sampai turun tangan ke lokasi dan menginterograsi pria
berumur tersebut. REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA
Mantan Komandan Pasukan pengamanan Presiden (Paspampres) Letjen
Marinir (Purn) Nono Sampono, menilai Paspampres selama ini telah menjalankan
tugasnya dengan baik.
Menurut Mantan Danjen Korps Marinir, Nono Sampono, kecolongan Paspampres seperti yang terjadi di acara ASEAN Fair Bali, pada Senin (24/10/2011) kemarin, merupakan bagian dari dinamika pengamanan, selama tidak berakibat fatal. Nono pun mengatakan kejadian semacam itu tidak hanya terjadi di Indonesia, namun petugas khusus pengamanan dari negara lain juga kerap kecolongan.
"Saya kira namanya dinamika di lapangan, dinamika itu selalu saja terjadi. Bukan hanya di Indonesia, di Gedung Putih saja terjadi. Ada tamu yang tidak di undang bisa masuk acara resmi," ucap Nono, saat ditemui di Seminar Nasional mengenai Jakarta Masa Depan Dari Perspektif Pertahanan Nasional, di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (25/10/2011).
Namun, ia tidak memungkiri bahwa pengamanan dari petugas kepolisian dan TNI setempat, kurang maksimal melakukan pengamanan. Seharusnya sebelum pengamanan ring satu, terlebih dahulu harus ada pengamanan pada bagian luar wilayah ring satu.
Menurut Mantan Danjen Korps Marinir, Nono Sampono, kecolongan Paspampres seperti yang terjadi di acara ASEAN Fair Bali, pada Senin (24/10/2011) kemarin, merupakan bagian dari dinamika pengamanan, selama tidak berakibat fatal. Nono pun mengatakan kejadian semacam itu tidak hanya terjadi di Indonesia, namun petugas khusus pengamanan dari negara lain juga kerap kecolongan.
"Saya kira namanya dinamika di lapangan, dinamika itu selalu saja terjadi. Bukan hanya di Indonesia, di Gedung Putih saja terjadi. Ada tamu yang tidak di undang bisa masuk acara resmi," ucap Nono, saat ditemui di Seminar Nasional mengenai Jakarta Masa Depan Dari Perspektif Pertahanan Nasional, di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (25/10/2011).
Namun, ia tidak memungkiri bahwa pengamanan dari petugas kepolisian dan TNI setempat, kurang maksimal melakukan pengamanan. Seharusnya sebelum pengamanan ring satu, terlebih dahulu harus ada pengamanan pada bagian luar wilayah ring satu.
"Itu kan ada lapisan, yang mengamankan presiden kan tidak hanya
Paspampres, pasukan di dalam sekali memang Paspampres, tapi ada satu ring lagi
di luar wilayah, paling luar itu jajaran kepolisian, yang paling dekat dengan
Paspampres aparat TNI di wilayah," paparnya.
Paspampres, kata Nono, sudah menjalankan tugasnya dengan maksimal. Paspampres telah mengetahui apakah lokasi dalam kondisi berbahaya atau tidak.
Paspampres, kata Nono, sudah menjalankan tugasnya dengan maksimal. Paspampres telah mengetahui apakah lokasi dalam kondisi berbahaya atau tidak.
"Yang dilakukan Paspampres itu sudah bagus, melakukannya tidak kasar.
Kemarin itu peristiwa yang di luar dugaan. Pelaku itu sendiri tidak memahami
bahwa lokasi itu harus steril, dia petugas lapangan golf, dia petugas potong
rumput di sekitar situ," demikian Nono.
Sebelumnya, seorang kakek tukang kebun, Nyoman Minta (60) tanpa sadar mendekati podium yang dipakai oleh Presiden SBY di acara ASEAN Fair Bali. Kejadian yang cukup menghebohkan ini berlangsung saat pembukaan ASEAN Fair di kompleks Bali Tourism Development Corporation (BTDC), Nusa Dua, Bali, Senin (24/10/2011) kemarin.[bay] INILAH.COM
Sebelumnya, seorang kakek tukang kebun, Nyoman Minta (60) tanpa sadar mendekati podium yang dipakai oleh Presiden SBY di acara ASEAN Fair Bali. Kejadian yang cukup menghebohkan ini berlangsung saat pembukaan ASEAN Fair di kompleks Bali Tourism Development Corporation (BTDC), Nusa Dua, Bali, Senin (24/10/2011) kemarin.[bay] INILAH.COM
Kapolri Jenderal Timur Pradopo
mengatakan dia bisa memaklumi dengan kelalaian itu, dan menegaskan pihaknya
sudah melepas I Nyoman Minta, si tukang kebun tersebut untuk kembali ke
keluarganya. "Sekali lagi, tidak ditahan. Sudah dikomunikasikan, dia
memang bekerja di wilayah itu," ucap Timur di Istana Presiden, Selasa
(25/10/2011).
Sebelumnya diberitakan, setelah berhasil menerobos masuk ke area ring 1 Presiden, Nyoman yang tidak mengetahui bahwa area tersebut disterilkan, langsung dibawa oleh sejumlah petugas Paspampres. Pihak keluarga pun mengaku belum menemukan Nyoman dan meminta kakek tersebut dikembalikan.
Saat ditanya mengenai pengakuan keluarga dari Nyoman Minta, Kapolri kembali mengatakan bahwa tukang kebun tersebut tidak ditahan, dan sudah dilepaskan. "Sudah, sudah," tegas Timur.
Kapolri juga mengatakan untuk urusan Nyoman Minta, hal tersebut sudah menjadi urusan petugas di Kepolisian Daerah Bali, dan masalanya telah diselesaikan. "Yang bersangkutan juga karyawan di sana, kemudian karena ketidaktahuan, tetapi sekali lagi itu semua sudah diselesaikan oleh aparat yang ada di wilayah Bali," jelasnya.
Sebelumnya, seorang kakek tukang kebun, Nyoman Minta (60) tanpa sadar mendekati podium yang dipakai oleh Presiden SBY di acara ASEAN Fair Bali. Kejadian yang cukup menghebohkan ini berlangsung saat pembukaan ASEAN Fair di kompleks Bali Tourism Development Corporation (BTDC), Nusa Dua, Bali, Senin (24/10/2011) kemarin.[bay]
Sumber : http://polisi-indonesia.blogspot.com/2011/11/tukang-kebun-bobol-keamanan-paspampres.html
Sebelumnya diberitakan, setelah berhasil menerobos masuk ke area ring 1 Presiden, Nyoman yang tidak mengetahui bahwa area tersebut disterilkan, langsung dibawa oleh sejumlah petugas Paspampres. Pihak keluarga pun mengaku belum menemukan Nyoman dan meminta kakek tersebut dikembalikan.
Saat ditanya mengenai pengakuan keluarga dari Nyoman Minta, Kapolri kembali mengatakan bahwa tukang kebun tersebut tidak ditahan, dan sudah dilepaskan. "Sudah, sudah," tegas Timur.
Kapolri juga mengatakan untuk urusan Nyoman Minta, hal tersebut sudah menjadi urusan petugas di Kepolisian Daerah Bali, dan masalanya telah diselesaikan. "Yang bersangkutan juga karyawan di sana, kemudian karena ketidaktahuan, tetapi sekali lagi itu semua sudah diselesaikan oleh aparat yang ada di wilayah Bali," jelasnya.
Sebelumnya, seorang kakek tukang kebun, Nyoman Minta (60) tanpa sadar mendekati podium yang dipakai oleh Presiden SBY di acara ASEAN Fair Bali. Kejadian yang cukup menghebohkan ini berlangsung saat pembukaan ASEAN Fair di kompleks Bali Tourism Development Corporation (BTDC), Nusa Dua, Bali, Senin (24/10/2011) kemarin.[bay]
Sumber : http://polisi-indonesia.blogspot.com/2011/11/tukang-kebun-bobol-keamanan-paspampres.html