Dengan Filosopi Semut Gotong Royong, Kita Menjalin Kebersamaan, Saling Berbagi Informasi, Kita Ciptakan Kerukunan Antar Sesama.

Merenovasi atau Membangun Rumah dan Bangunan

Pada umumnya di daerah-daerah dan banyak tempat, orang masih terbiasa dengan pengerjaan Renovasi atau Membangun Rumah hanya dengan mengandalkan kemampuan pekerja / Tukang yang dikenalnya tanpa menggunakan rencana dan atau perhitungan yang matang. Cara seperti itu memang tidak sedikit yang masih dianggap praktis. Namun dari banyak kasus, ternyata tanpa disadari bahwa banyak pemilik rumah yang akhirnya telah melakukan pemborosan. Ini terjadi karena sistem borongan atau pekerjaan yang dilakukan, akhirnya menggunakan cara-cara Asal Tebak, atau Kemplang. 
Hasil evaluasi beberapa kasus. setelah dianalisa, harga yang dibayarkan untuk upah borong atau harian ternyata bisa mencapai diatas 30% lebih. Beberapa contoh cara pembangunan yang sering terjadi. Harga dihitung hanya dengan menggunakan satuan meter luas, yaitu berkisar 1,5 Jt hingga 2,5 Jt., padahal setelah dihitung dengan menggunakan rincian pekerjaan yang dikerjakan, ternyata biayanya hanya 2/3 atau bahkan bisa setengahnya. 

Bentuk rancangan, digambarkan tanpa memperhitungkan efisiensi ruangan dan pemanfaatan lahan. Bentuk yang tampak-pun tidak mempertimbangkan situasi dan kondisi, sehingga malah terkesan kumuh atau tidak seimbang dengan lingkungan. Tidak memiliki Garansi, sehingga jika ada masalah pada bangunan, para pemilik akan memanggil lagi pekerja dan membayar ulang untuk perbaikan-perbaikan. Rancang-bangun tidak menggunakan perhitungan kekuatan standar bangunan. 
 
Struktur dibuat berdasarkan pengalaman dan atau mengikuti kebiaasaan, sehingga sangat dimungkinkan terjadinya Pemborosan Bahan atau bahkan Kekuatan Bangunan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. 

Untuk menghindari kesalahan yang terjadi seperti contoh diatas, maka sebaiknya sebelum merenovasi bangunan atau membuat bangunan baru, sebaiknya dilakukan beberapa aturan dan cara sebagai berikut : 

• Manfaatkan tenaga ahli di bidang bangunan yang memiliki pengalaman dalam hal membangun, memiliki visi kedepan dengan situasi bangunan serta mampu menempatkan rancangannya di lingkungan yang berbeda, sehingga tidak terkesan kumuh atau malah terkesan Norak. 

• Tenaga ahli yang dipakai, setidaknya memiliki kemampuan untuk mendisain dan merancang bangunan, sehingga sebelum pekerjaan dimulai, ada baiknya untuk bertukar pikiran tentang rencana-rencana kedepan untuk bangunan yang akan dikerjakan, serta memiliki fungsi yang sesuai dengan keinginan. 

• Tenaga ahli juga mampu dan mengetahui standar-standar perhitungan kekuatan bangunan berdasarkan kekutan standar, sehingga tidak terjadi pemborosan material yang dipergunakan atau sebaliknya, tidak sesuai pemakaian material, karena konstruksi yang asal-asalan. 

• Pakailah sistem borongan pekerjaan dengan cara penghitungan secara rinci, tidak asal tebak atau kemplang, sehingga keperluan untuk pembangunan, direncanakan dan dihitung secara cermat, agar nantinya dalam pengerjaanpun nantinya bisa dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan tahapan-tahapan yang diperlukan dan tidak terlalu dipaksakan. 

 • Garansi dari hasil pekerjaan, agar jaminan ini dapat menciptakan rasa nyaman dan aman bagi anda.